MAKALAH
UMKM
(USAHA MIKRO KECIL MENENGAH)
KELAS : 1IB03
DISUSUN OLEH :
1.
MARSHALL
A.W. (13417475)
2.
MUHAMMAD
FAJAR A. (13417963)
3.
MUHAMMAD
REZA F. (14417192)
4.
SYAHRUL
ANWAR (15417837)
TEORI EKONOMI DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Softskill Teori Ekonomi dan Manajemen
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi dan Manajemen Dalam makalah ini tersaji tentang Pengertian
UMKM,tantangan pemerintah dalam meningkatkan bisnis berbasis UMKM,seta
tantangan dan peluang yang harus dihadapi pengusaha UMKM,Makalah ini diharapkan
dapat menambah wawasan tentang pengertian Usaha mikro kecil dan menengah.
Saya tahu bahwa tugas yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, setiap kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna perbaikan
makalah ini.
Kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan
makalah ini,selalu kami nantikan.akhirnya semoga tugas ini bermanfaat bagi kita
semua.
Jakarta,08
November 2017
DAFTAR
ISI
KATAPENGANTAR
……………………………………………………………..2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...…..3
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….......4
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...…..3
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….......4
A.
Latar Belakang …………………………………………………………………………...4
B.
Rumusan masalah ..…………………………………………………………………........5
C.
Tujuan …………………………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………6
A.
Pengertian UMKM
………………………………………………………….…………...6
B.
Peranan
Pemerintah Dalam Meningkatkan Bisnis Berbasis UMKM ……………………7
C.
Tantangan Dan Peluang Yang Harus Dihadapi Oleh
Pengusaha UMKM ………………8
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………...11
A.
Kesimpulan ………………………………………………………………………..........11
B.
Saran……………………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara besar
didunia dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa. Namun, suatu
kesalahan sistem membuat Indonesia menjadi pasar yang besar bagi negara lain.
Hal ini disebabkan oleh pola pikir masyarakat yang merasa lebih baik menjadi
pegawai negeri sipil, tentara, polisi, atau pekerjaan lain yang bergaji tetap.
Pola pikir diatas tidak terlepas dari perilaku pejabat-pejabat negara yang
‘doyan’ pelesiran ke luar negeri dengan anggaran APBN atau APBD, bahkan banyak
sekali pejabat negara yang kaya mendadak setelah memiliki kekuasaan tertentu.
Hal itu menimbulkan pandangan yang buruk terhadap masyarakat dan menimbulkan
keinginan kuat dari masyarakat untuk menjadi PNS saja.
Sedikitnya para pelaku bisnis khususnya yang
berbasis UMKM di Indonesia telah melemahkan sistem perekonomian negara kita.
Seperti yang kita ketahui bahwa, perekonomian suatu negara di pengaruhi oleh
perkenomian daerahnya, dan daerah sangat bergantung terhadap UMKM. Melihat hal
itu, pemerintahan jokowi sekarang ini yang sangat visoner merasa bahwa UMKM
merupakan suatu hal yang penting dan harus ditingkatkan.
Kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini hampir dikatakan sangat
mendukung untuk membangun pengusaha-pengusaha baru dalam UMKM. Misalnya saja
kebijakan ekonomi ke 12 yang baru-baru ini dikeluarkan. Salah satu diantaranya
adalah pengurusan ijin yang dipermudah dan dipercepat sehingga, dapat
mengurangi biaya dan waktu.
Hal itu dapat mengurangi tantangan dalam usaha
mikro kecil dan menengah dan secara sekaligus juga meningkatkan peluang untuk
berusaha. Oleh karena itu, banyak pengamat ekonomi yang mengatakan bahwa
Indonesia akan menjadi negara maju dalam beberapa tahun ke depan lagi. Hal ini
disebabkan dukungan besar pemerintah serta meningkatnya kemauan masyarakat
dalam berbisnis.
Untuk itu makalah ini ditulis agar pembaca dapat mengetahui
beberapa tantangan serta peluang dalam membangun sebuah bisnis UMKM.
A. Rumusan Masalah
Sebagai pedoman dalam penyusunan makalah ini, maka beberapa pokok
permsalahannya adalah, antara lain :
1
Apa itu UMKM?
2
Apa peranan pemerintah dalam meningkatkan
bisnis berbasis UMKM?
3
Apa saja tantangan dan peluang yang harus
dihadapi oleh pengusaha UMKM?
B. Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan, antara lain :
1
Untuk menambah wawasan pembaca mengenai aturan
hukum dan kebijakan pemerintah terkait UMKM.
2
Untuk memberikan gambaran dan kondisi umum
mengenai UMKM di Indonesia pada saat ini
3
Untuk memberikan beberapa ide usaha UMKM yang
sudah ada di Indonesia saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN UMKM
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) setiap negara berbeda,
karena dalam penentuan UMKM itu sangat bergantung terhadap nilai dari aset dan
omzet usaha itu sendiri yang secara langsung berarti bergantung terhadap
standard kehidupan negara tersebut. Di Indonesia sendiri, berdasarkan UU no 20
Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah menyebutkan bahwa :
·
Usaha
Mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau badan usaha perorangan
dengan kriteria aset maksimal sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.
·
Usaha
Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan bagian dari perusahaan lain, dengan kriteria aset 50
juta sampai 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 miliar.
·
Usaha
Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan bagian dari perusahaan lain, dengan kriteria
aset 500 juta sampai 10 miliar dan omzet sebesar 2,5 miliar sampai dengan 50
miliar.
Dan
masih banyak pengertian mengenai UMKM yang dipakai oleh instansi-instansi di
Indonesia.
B. PERANAN
PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN BISNIS BERBASIS UMKM
Peran Pemerintah Daerah tidak hanya untuk
usaha kecil semata. Tetapi termasuk seluruh usaha yang ada. Salah satu upaya
yang dilakukan bagi usaha menengah dan besar dalam menghadapi AFTA 2003 telah
dilakukan pembinaan usaha yang diarahkan pada produk-produk dengan standar
Nasional Indonesia (SNI) dan ISO 9000.
Sedang untuk usaha kecil, upaya yang dilakukan Pemerintah
Daerah melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan meliputi :
A.
Pembinaan usaha kecil dengan membentuk
kelompok-kelompok yaitu sentra-sentra industri maupun kelompok usaha bersama.
Kelompok Usaha Bersama (KUB) ditambah dengan 30 % usaha kelompok Keluarga Pra
Sejahtera yang merupakan bagian dari sentra-sentra industri
B.
Memfasilitasi pameran-pameran yang digunakan
sebagai ajang promosi usaha kecil
C.
Pendampingan manajemen sehingga usaha kecil
mampu memisahkan antara kebutuhan modal usaha dan kebutuhan Rumah Tangga.
D. Disamping
upaya-upaya yang telah dilaksanakan tersebut, juga direncanakan akan dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
E.
Pembangunan Solo Trade Centre sebagai pusat
perkulakan industri kerajinan di Kota Surakarta
F.
Pembangunan Kawasan Berikat sebagai suatu
kawasan yang membuka peluang dan kemudahan sebesar-besarnya bagi usaha-usaha
yang memerlukan bahan baku impor dan hasil prduksinya akan diekspor.
G.
Membentuk suatu rumah usaha industri sehingga
ada tempat bagi pengusaha untuk saling berkomunikasi diantara berbagai pihak.
H. Industri
dan perdagangan tak dapat dilepaskan dari masalah perbankan. Di Surakarta
terdapat banyak sekali bank-bank pemerintah dan swasta yang siap memacu
pertumbuhan ekonomi.
I. Peningkatan
pembangunan pada sektor ekonomi kerakyatan sangat diperlukan karena sesuai
dengan kondisidan potensi yang ada di Kota Solo. Mayoritas pelaku usaha
baik sektor industri, jasa maupun perdagangan adalah Usaha Kecil dan Menengah
(UKM).
J. Pengembangan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Solo disamping untuk menciptakan
peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan kesempatan berusaha
masyarakat juga merupakan sarana menciptakan demokratisasi ekonomi. Untuk
merealisasikan misi tersebut, maka dalam rangka pengembangan UKM diperlukan
adanya peran serta stakeholder secara luas yang merupakan
wujud kemitraan antara pelaku usaha, masyarakat dan birokrat dalam proses
penentuan kebutuhan pengembangan, perencanaan dan pelaksanaan serta monitoring
evaluasi.
K. Sebagai
jawabannya maka dibentuklah forum lintas stakeholder yang diberi nama Forum for
Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) Kota Surakarta. Visi yang
diemban oleh forum ini adalah Tumbuh dan berkembangnya usaha ekonomi
kerakyatan yang bertumpu pada UKM dan pertanian serta memiliki daya saing yang
tinggi melalui pemanfaatan sumber daya dan jaringan kerjasama guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan mengurangi kemiskinan.
C.Tantangan
dan peluang yang harus dihadapi oleh pengusaha UMKM
Walaupun
dukungan pemerintah sudah sangat memadai namun, masih ada hal-hal yang
menghambat pelaku usaha basis UMKM. Seperti yang kita ketahui bahwa target
pelaku UMKM adalah masyarakat kelas bawah dan menengah masih memiliki kemampuan
manajerial yang rendah serta modal yang tidak mencukupi. Sehingga, cukup jelas
bahwa UMKM cukup rentan terhadap masalah-masalah perekonomian.
Menurut
Kuncoro (2000), beberapa kendala yang dialami oleh pelaku UMKM dalam
menjalankan bisnisnya adalah : tingkat kemampuan, keterampilan, keahlian,
manajemen SDM, kewirausahaan, pemasaran dan keuangan yang tidak memadai. Secara
lebih spesifik adalah sebagai berikut :
A.
Kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan
memperbesar pangsa pasar
B.
Kelemahan dalam struktur permodalan dan
keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan
C.
Kelemahan di bidang organisasi dan manajemen
SDM
D.
Keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha
kecil
E.
Persaingan yang saling mematikan pengusaha
lain
F.
Pembinaan yang belum memadai.
Sri Winarni (2006) menginformasikan bahwa UKM
mengalami kesulitan usaha 72,47 % sementara sisanya tidak mengalami masalah.
Dari 72,47 % yang mengalami masalah, berikut ini adalah detailnya (permasalahan
terhadap presentasenya).
· Permodalan
sebesar 51,09 %
· Pemasaran
sebesar 34,72 %
· Bahan Baku
sebesar 8,59 %
· Ketenagakerjaan
sebesar 1,09 %
· Distribusi
Transportasi sebesar 0,22 %
· Lainnya
sebesar 3,93 %
Terlepas
dari hal diatas, tantangan yang sedang dihadapi pelaku UMKM di Indonesia adalah
pasar bebas ASEAN. Untuk menghadapi tantangan ini yang diperlukan adalah
kekreatifitasan masyarakat Indonesia dalam berbisnis, karena pemerintah dalam
kebijakannya sudah membuka tangan selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin
membuka usaha berbasis UMKM.
Contoh Peluang UMKM
Sebagai
referensi berikut ini adalah beberapa contoh peluang UMKM yang sukses di
Indonesia.
1.Usaha
Kuliner
Kalau
bertanya tentang kuliner khususnya makanan nasi maka, kita akan cukup sepakat
mengenai nasi padang yang tersedia hampir disetiap daerah di Indonesia. Bisinis
kuliner merupakan suatu hal yang cukup popular. Alasannya sederhana, karena
manusia membutuhkan makanan setiap harinya.
Atau
mungkin pembaca bisa mencoba bisnis kuliner berupa cemilan, mungkin tidak
terlalu terkenal tapi, cukup untuk menambah pundi-pundi kantong pembaca.
Misalnya saja mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang sukses dengan Raja
Risolnya, dan mahasiswa lainnya dengan Molen Arab.
2.Usaha
Fashion
Fashion
sebagai kebutuhan sekunder manusia akan tetap eksis dalam perkembangannya.
Contohnya saja Zoya fashion untuk muslimah Indonesia, atau Jilbab Rabbani.
Menjadi pengusaha bidang fashion tidak selamanya membutuhkan modal karena cukup
banyak supplier yang bersedia memberikan pekerjaan berupa reseller kepada
orang-orang lain. Contohnya saja Oriflame.
3.Usaha
Pendidikan
Usaha
ini membutuhkan skil pembaca dalam suatu bidang ilmu tertentu, namun tidak
mungkin bagi orang yang tidak terlalu ahli dalam suatu bidang ilmu tapi dapat
membangun suatu lembaga pendidikan yang dicari-cari orang banyak karena
kualitasnya.
Sebut
saja lembaga kursus bahasa inggris International Language Program(ILP), Ganesha Operation, atau menjadi lembaga pendidikan
satu-satunya di suatu bidang ilmu seperti Robot Robotics School.
4.Usaha
Otomotif
Bagi
pembaca yang tertarik dengan mesin-mesin maka, bisnis yang satu ini akan cukup
mudah dilakukan. Karena, penjualan kendaraan di Indonesia yang sangat tinggi
maka sudah sangat jelas bahwa Indonesia juga membutuhkan orang-orang dengan
kemampuan untuk merawat kendaraan tersebut. Contohnya saja ASTRA yang kemudian
bekerja sama dengan Honda.
5.Usaha
Agrobisnis
Masih
banyak hasil pertanian didaerah yang dapat diolah menjadi bahan baku produksi
atau menjadi pedagang hasil pertanian itu sendiri. Contoh sederhana adalah
Istana Kripik yang merupakan hasil olahan dari singkong, ubi jalar, dll menjadi
satu-satunya penyedia kripik dengan kualitas tinggi di medan. Dengan omzet yang
mencapai ratusan juta rupiah.
6.Usaha
Teknologi Internet
Bidang
ini memang erat kaitannya dengan orang-orang yang berasal dari disiplin ilmu
yang sama atau setidaknya berkaitan yaitu ilmu komputer, teknologi informasi
atau ahli dalam membangun sebuah perusahan StartUp. Contoh yang paling terkenal
adalah Bukalapak.com, Olx.co.id, Traveloka dan masih banyak lagi.
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah
suatu jenis usaha kerakyatan yang dibedakan berdasarkan aset dan omzet dari
usaha tersebut. Berikut ini adalah perbedaanya:
1.
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
perorangan atau badan usaha perorangan dengan kriteria aset maksimal sebesar 50
juta dan omzet sebesar 300 juta.
2.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif
yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan bagian dari
perusahaan lain, dengan kriteria aset 50 juta sampai 500 juta dan omzet sebesar
300 juta sampai dengan 2,5 miliar.
3.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan bagian dari
perusahaan lain, dengan kriteria aset 500 juta sampai 10 miliar dan omzet
sebesar 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar.
Dalam perkembangannya pemerintah berperan sebagai pencipta iklim
usaha yang dapat meningkatkan semangat dan motivasi masyarakat melalui
kemudahan-kemudahan dalam memabangun serta mengembangkan bisni UMKM di
Indonesia. Seperti contoh penetapan kebijakan ekonomi jilid ke-12 yang mempermudah
UMKM di Indonesia.
II.
SARAN
Sebaiknya pembaca memiliki lebih banyak
referensi dalam mencari ide usaha yang akan dibangun. Karena, perencanaan yang
baik akan menghasilkan keuntungan yang baik pula. Selain itu, dalam penanganan
birokrasi sebaiknya pembaca lebih banyak memiliki jaringan sehingga, lebih
banyak pengalaman akan menghindarkan diri dari kecurangan dan kegagalan.